Tahun 80an dimana kebanyakan mobil masih menggunakan sistem pengapian dengan menggunakan platina sistim pengapian CDI mulai diperkenalkan. Sistim CDI menggunakan prinsip kerja kapasitor yang diisi kemudian dikuras untuk menghasilkan pengapian. Kemudian di tahun 90an banyak mobil mulai menerapkap ECU (electronic controller unit)untuk mengatur kinerja mesin, klo kita melihat sistem kerja mobil jaman sekarang dimana komputer2 mini (embedded system) mulai menjadi roh untuk mendapatkan pembakaran seefisien mungkin. Di toyota kita mengenal teknologi VVT-I,sementara kita mengenal VTEC, dan di suzuki ada VVT, sistem pembakaran ini mengatur kerja buka tutup valve pada mesin. Ditambah lagi penggunaan EFI (electronic fuel injection) yang menggantikan sistem karburator konvensional untuk mengatur pasokan bensin ke mesin. Kesemua sistem tersebut bermuara pada satu tujuan yaitu efisiensi pembakaran.
Akan tetapi kecanggihan teknologi diatas menuntut bahan bakar yg bermutu, alhasil sering kita dengar produsen mobil baik itu suzuki, honda, toyota menurunkan kompresi mesinnya agar bisa menegak bensin subsidi di indonesia. Kekurangan diturunkannya kompresi adalah mesin tidak lagi seirit di negeri design asalnya. Bila dibandingkan dengan mesin diesel yang memiliki kompresi lebih tinggi dari mesin bensin maka dapat dikatakan mesin diesel lebih irit dari mesin bensin, saya memprediksi bahwa 5 tahun ke depan kelas city car pun akan menggunakan mesin diesel, sementara 10 tahun kemudian baru hybrid mulai merajai.
City car selalu diidentikkan dengan mobil yang kompak dan irit bahan bakar. Hal ini dapat dilihat di kelas 1500cc kebawah, city car menggunakan body yang ringan dan biasanya memiliki torsi yang besar. torsi besar sangat membantu untuk berakselerasi di tengah kemacetan, akan tetapi city car biasanya memiliki tenaga puncak di putaran mesin menengah, sehingga meskipun gas dibejek tenaga mobil tidak akan bertambah. Karakter tenaga mesin ini dapat dilihat melalui dyno test, dimana setelah mencapai puncak,tenaga mesin akan cenderung untuk turun.
read more
Akan tetapi kecanggihan teknologi diatas menuntut bahan bakar yg bermutu, alhasil sering kita dengar produsen mobil baik itu suzuki, honda, toyota menurunkan kompresi mesinnya agar bisa menegak bensin subsidi di indonesia. Kekurangan diturunkannya kompresi adalah mesin tidak lagi seirit di negeri design asalnya. Bila dibandingkan dengan mesin diesel yang memiliki kompresi lebih tinggi dari mesin bensin maka dapat dikatakan mesin diesel lebih irit dari mesin bensin, saya memprediksi bahwa 5 tahun ke depan kelas city car pun akan menggunakan mesin diesel, sementara 10 tahun kemudian baru hybrid mulai merajai.
City car selalu diidentikkan dengan mobil yang kompak dan irit bahan bakar. Hal ini dapat dilihat di kelas 1500cc kebawah, city car menggunakan body yang ringan dan biasanya memiliki torsi yang besar. torsi besar sangat membantu untuk berakselerasi di tengah kemacetan, akan tetapi city car biasanya memiliki tenaga puncak di putaran mesin menengah, sehingga meskipun gas dibejek tenaga mobil tidak akan bertambah. Karakter tenaga mesin ini dapat dilihat melalui dyno test, dimana setelah mencapai puncak,tenaga mesin akan cenderung untuk turun.